Kategori Pendidikan

KONSEP

Kategori Pendidikan
1. Identitas Institusi Pendidikan
ID Institusi: Kode unik yang digunakan untuk setiap jenis institusi pendidikan.
Nama Institusi: Nama resmi dari jenis pendidikan (misalnya, PAUD, TK, SD, MI, SMP, SMA, SMK, MTs, MA, Pondok Pesantren).
Tipe Pendidikan: Kategori atau tingkatan pendidikan (misalnya, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan, pendidikan agama).
Alamat: Lokasi institusi pendidikan di desa (desa, kecamatan, kabupaten).
Koordinat GPS: Lokasi geografis dalam bentuk koordinat untuk mempermudah pemetaan spasial.
Status Sekolah: Status sekolah apakah negeri, swasta, atau berbasis masyarakat (misalnya, pondok pesantren yang dikelola oleh yayasan).

2. Tingkat Pendidikan
Tingkatan Pendidikan: Klasifikasi berdasarkan jenjang pendidikan, seperti:
Pendidikan Anak Usia Dini: PAUD, TK, RA/BA.
Pendidikan Dasar: SD, MI, SDLB.
Pendidikan Menengah: SMP, SMPLB, MTs, SMA, MA, SMK, SMALB.
Pendidikan Keagamaan: Madrasah Diniyah, Pondok Pesantren, Seminari.
Pendidikan Tinggi: Akademi, Perguruan Tinggi.

3. Fasilitas Pembelajaran
Jumlah Ruang Kelas: Jumlah ruang kelas yang dimiliki oleh institusi pendidikan.
Kondisi Ruang Kelas: Deskripsi tentang kondisi fisik ruang kelas (misalnya, baik, rusak ringan, rusak berat).
Fasilitas Pendukung: Fasilitas di dalam kelas (meja, kursi, papan tulis, proyektor) dan di luar kelas (lapangan, laboratorium, perpustakaan).
Akses Teknologi: Ketersediaan akses internet, komputer, atau alat multimedia untuk mendukung pembelajaran.

4. Kapasitas dan Siswa
Jumlah Siswa: Jumlah siswa yang terdaftar pada setiap jenis institusi.
Rasio Siswa dan Guru: Perbandingan jumlah siswa dengan jumlah guru yang ada.
Kapasitas Kelas: Kapasitas maksimal siswa dalam satu ruang kelas.

5. Tenaga Pendidik
Jumlah Guru: Jumlah guru atau tenaga pengajar di institusi tersebut.
Kualifikasi Guru: Tingkat pendidikan atau sertifikasi yang dimiliki oleh para guru.
Rasio Guru dan Siswa: Rasio antara jumlah guru dan siswa untuk memantau kualitas pembelajaran.

6. Infrastruktur dan Aksesibilitas
Kondisi Bangunan: Deskripsi tentang kondisi bangunan sekolah (baik, rusak ringan, butuh renovasi).
Akses Jalan: Aksesibilitas jalan menuju institusi pendidikan (apakah bisa diakses kendaraan, jalan kaki, dll.).
Sumber Listrik dan Air: Ketersediaan listrik dan sumber air bersih di institusi pendidikan.

7. Program dan Kegiatan Ekstrakurikuler
Jenis Program Pendidikan: Jenis program yang ditawarkan (misalnya, kurikulum umum, kurikulum keagamaan, pendidikan inklusif).
Kegiatan Ekstrakurikuler: Aktivitas tambahan yang disediakan oleh sekolah (misalnya, pramuka, olahraga, seni, keagamaan).

METODOLOGI

Metodologi pengumpulan data untuk kategori Pendidikan dilakukan melalui kombinasi observasi lapangan, wawancara, serta verifikasi administratif. Pendataan dimulai dengan identifikasi seluruh institusi pendidikan formal dan non-formal di desa, termasuk sekolah negeri dan swasta, madrasah, serta pondok pesantren. Enumerator mencatat informasi seperti nama lembaga, status kepemilikan, alamat, dan koordinat lokasi. Selanjutnya dilakukan kunjungan langsung ke lokasi untuk mengamati kondisi fisik bangunan, ruang kelas, fasilitas pendukung seperti laboratorium dan perpustakaan, serta akses terhadap listrik dan air bersih. Melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru, dikumpulkan data tentang jumlah siswa, tenaga pengajar, rasio siswa-guru, serta program pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler. Data administrasi seperti daftar hadir siswa, laporan kegiatan, dan catatan sarana prasarana turut diverifikasi bersama perangkat desa dan tokoh pendidikan setempat. Proses ini dilengkapi dengan diskusi dalam forum musyawarah desa untuk memperoleh klarifikasi dan kesepakatan terhadap data yang dihimpun. Seluruh informasi kemudian ditabulasi dan divalidasi secara bertahap guna memastikan keakuratannya sebelum menjadi bagian dari basis data statistik desa..