Kategori Pertanian

KONSEP

Kategori Pertanian
Pengertian Pertanian:
Pertanian adalah seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam hayati yang dilakukan oleh masyarakat desa, mencakup subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, serta pengolahan hasil pertanian.

Lahan Pertanian:
Data lahan pertanian mencakup luas lahan yang digunakan untuk bercocok tanam, jenis kepemilikan lahan (milik sendiri, sewa, garapan), serta klasifikasi penggunaan lahan (sawah irigasi, sawah tadah hujan, tegalan, ladang, dan kebun).

Komoditas Unggulan:
Merupakan jenis tanaman atau hasil pertanian yang menjadi andalan desa, baik dari segi volume produksi maupun nilai ekonomi. Contohnya padi, jagung, singkong, kelapa, lada, serta komoditas hortikultura seperti cabai, tomat, dan pisang.

Musim Tanam dan Pola Tanam:
Informasi mengenai periode tanam dan panen utama dalam satu tahun, serta pola tanam yang diterapkan masyarakat, seperti monokultur, tumpangsari, atau rotasi tanaman, disesuaikan dengan kondisi iklim dan ketersediaan air.

Teknologi dan Sarana Produksi:
Meliputi penggunaan alat dan mesin pertanian (traktor, pompa air, alat tanam), jenis benih, pupuk, pestisida, serta akses terhadap teknologi pertanian modern. Juga termasuk keberadaan kelompok tani dan dukungan penyuluh pertanian.

Peternakan Rakyat:
Jika termasuk dalam sektor pertanian desa, data peternakan meliputi jumlah ternak (sapi, kambing, ayam, itik, dll), sistem pemeliharaan (intensif, semi-intensif, tradisional), serta hasil peternakan seperti daging, susu, dan telur.

Pemasaran dan Harga Jual:
Informasi tentang rantai distribusi hasil pertanian, peran tengkulak atau koperasi, pasar desa, hingga fluktuasi harga jual komoditas pertanian yang memengaruhi pendapatan petani.

METODOLOGI

Metodologi pengumpulan data untuk kategori Pertanian dilakukan melalui kombinasi observasi lahan, wawancara petani, serta verifikasi dokumen kelompok tani. Pendataan dimulai dengan pencatatan jenis komoditas unggulan yang dibudidayakan di desa, termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Enumerator mengamati langsung kondisi fisik lahan pertanian untuk mencatat luas tanam, sistem irigasi, serta keberadaan sarana produksi seperti traktor, alat tanam, dan penyimpanan hasil panen. Musim tanam dan pola rotasi pertanian dicatat berdasarkan wawancara dengan petani dan penyuluh pertanian lokal. Selain itu, informasi tentang penggunaan teknologi pertanian modern seperti benih unggul, pupuk, dan pestisida juga dikumpulkan melalui dialog langsung dengan pelaku utama sektor pertanian. Untuk memastikan akurasi data, enumerator melakukan pengecekan silang melalui dokumentasi kelompok tani, laporan panen, serta data dari perangkat desa terkait distribusi lahan dan hasil produksi. Proses ini bertujuan menggambarkan kondisi pertanian desa secara menyeluruh, baik dari sisi teknis budidaya maupun sosial-ekonomi petani.